Majas dan Contohnya lengkap - Info Kita

Terbaru

Majas dan Contohnya lengkap

Advertisements
Majas dan Contohnya lengkap. Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini, semoga selalu semangat dan sehat selalu ya. Kali ini kita akan membahas majas dan contohnya secara lengkap dan detail dengan contoh-contohnya disetiap jenis-jenis majas. Mungkin sobat sering mendengar "lintah darat" dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sobat tidak sadar jika itu merupakan salah satu jenis majas simbolik / metafora. Majas sendiri memiliki pengertian sebagai bahasa kiasan atau gaya bahasa yang bertujuan untuk membentuk kesan imajinatif bagi yang membaca atau mendengar sehingga menimbulkan efek-efek tertentu.

Melanjutkan informasi mengenai majas dan contohnya, majas biasanya digunakan dalam pembuatan cerita ataupun puisi dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Biasanya pelajar-pelajar smp diberikan tugas untuk membuat contoh-contoh majas atau membuat cerita menggunakan bahasa kiasan atau majas. Salah satu contoh pertanyaan yang sering diajukan guru-guru adalah majas paradoks dan contohnya atau majas pertautan dan contohnya. Bila sobat sedang diberi tugas seperti itu, semoga artikel ini bisa membantu sobat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
majas dan contohnya
majas dan contohnya

Majas dan contohnya tidak asing ditelinga para pelajar ketika sedang belajar pelajaran bahasa Indonesia, Tapi banyak juga yang masih belum mengerti tentang pengertian majas, jenis-jenisnya dan juga contoh-contohnya. Ada beberapa jenis majas dan sub-sub dari masing-masing jenis majas. Jenis-jenis majas tersebut adalah Majas Perbandingan, Majas Sindiran, Majas Pertentangan dan Majas Penegasan. Dari Jenis majas-majas tersebut masih dibagi juga menjadi sub-sub majas secara lengkap. Dibawah ini akan kita bahas satu persatu mengenai jenis-jenis majas yang sudah kita sebutkan tadi.

A. Majas Perbandingan
Majas perbandingan terdiri dari 4 jenis, yaitu:

1. Majas Perumpamaan
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berkaitan dan yang sengaja dianggap sama.
Contoh:
Bak mencari kutu dalam ijuk. (Melakukan sesuatu yang mustahil)
Bagai kambing dihalau ke air. (Hal orang yang enggan disuruh atau diajak mengerjakan sesuatu)
Semanis madu.
Sedalam laut.
Secantik bidadari.
Sesegar udara pagi.
Perumpamaan secara eksplisit dinyatakan dengan kata seperti, bak, bagai, ibarat, penaka, sepantun, laksana, umpama.

2. Majas Metafora
Metafora adalah perbandingan yang implisit. Jadi, tanpa kata pembanding di antara dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, metafora yaitu majas yang berupa kiasan persamaan antara benda yang diganti namanya dengan benda yang menggantinya.
Contoh:
Kapan Anda bertemu dengan lintah darat itu?
Siti Mutmainah adalah kembang desa di sini.
Kelaparan masih tetap menghantui rakyat Etiopia.
Nina tangkai hati ibu.
3. Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas perbandingan yang menuliskan benda-benda mati menjadi seolah-olah hidup, dapat berbuat, atau bergerak.
Contoh:
Peluru mengoyak-ngoyak dada musuh.
Banjir besar telah menelan seluruh harta penduduk.
Matahari mulai merangkak ke atas.
Kabut tebal menyelimuti desa kami.
4. Majas Alegori
Alegori pada umumnya menganding sifat-sifat moral manusia.
Contoh:
Mendayung bahtera rumah tangga.
(Perbandingan yang utuh bagi seseorang dalam rumah tangga)

B. Majas Pertentangan
Majas pertentangan terbagi menjadi 7 macam, yaitu:

1. Majas Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan.
Contoh:
Keringatnya menganak sungai.
Suaranya menggelegar membelah angkasa.
2. Majas Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan kebalikan daripada hiperbola, yaitu menyatakan sesuatu dengan memperkecil atau memperhalus keadaan. Majas litotes disebut juga hiperbola negatif.
Contoh:
Tapi, maaf kami tak dapat menyediakan apa-apa. Sekadar air untuk membasahi tenggorokan saja yang ada.
Tentu saja karangan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran akan saya terima dengan senang hati.
3. Majas Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang berlawanan atau bertentangan, dengan maksud menyindir. Ironi disebut juga majas sindiran.
Contoh:
Bagus benar ucapanmu itu, sehingga menyakitkan hati.
Kau memang pandai, mengerjakan soal itu tak satupun ada yang betul.
4. Majas Antonomasia
Antonomasia adalah penyebutan terhadap seseorang berdasarkan ciri khusus yang dimilikinya.
Contoh:
Sssssttt, lihat! Si cerewet datang. Kalian tidak perlu bertanya.
Macam-macam! Biar si gendut saja nanti yang menghadapinya.
Kemarin saya lihat si Kacamata hitam keluar bersama-sama dengan si Kribo. Benar tidak?
5. Majas Oksimoron
Oksimoron adalah pengungkapan yang mengandung pendirian/pendapat terhadap sesuatu yang mengandung hal-hal yang bertentangan.
Contoh:
Memang benar musyawarah itu merupakan wadah untuk mencari kesepakatan. Namun tidak jarang menjadi wadah pertentangan para pesertanya. Siaran radio dapat dipakai untuk sarana persatuan dan kesatuan, tetapi dapat juga sebagai alat untuk memecah belah suatu kelompok masyarakat atau bangsa. Olahraga mendaki bukit memang menarik, tetapi juga sangat berbahaya.
6. Majas Paradoks
Paradoks adalah pengungkapan terhadap suatu kenyataan yang seolah-olah bertentangan, tetapi mengandung kebenaran.
Contoh:
Memang hidupnya mewah, mempunyai mobil, rumahnya besar, tetapi mereka tidak berbahagia. Tidak tahu mengapa, mungkin karena belum mempunyai anak.
Walaupun ia tinggal di kota besar, kota metropolitan, hiburan ada di mana-mana, ia bercerita padaku katanya kesepian.
7. Majas Kontradiksio
Kontradiksio adalah pengungkapan yang memperlihatkan pertentangan dengan yang sudah dikatakan lebih dulu sebagai pengecualian.
Contoh:
Sebenarnya semua saudaranya, yang dulu-dulu pandai, hanya dia sendiri yang bodoh. Mungkin saja karena malasnya. Malam itu gelap gulita, tanpa kerlip kunang-kunang yang sebentar tampak dan sebentar hilang.

C. Majas Pertautan
Majas Pertautan adalah ”Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya”. Terdapat bermacam-macam asosiasi sehingga membentuk bermacam-macam Majas Pertautan.

1. Majas Metominia atau Netonimia
Metonimia atau Netonimia adalah “Ungkapan yang menyatakan suatu pegertian dengan kata-kata yang sebenarnya dengan kata yang ditautkan atau berasosiasi dengan kata tersebut”.
Contoh:
- Si kaos merah berusaha mencetak gol. (orang yang memakai kaos merah)
- Atlet andalan kita mendapat Perak. (juara ke-2)
- Si kulit bundar ditendang sampai ujung lapangan. (Bola)

2. Majas Sinekdok
Sinekdok adalah “Majas Pertautan yang menyatakan pengertian yang bersifat meluas atau menyempit”. Sinekdok dibagi menjadi 2:

a). Sinekdok Pars Prototo
“Majas Pertautan yang mengucapkan sebagian tetapi mencakup keseluruhan”.
Contoh:
- Sudah 2 hari ia tidak menunjukkan batang hidungnya.(Dirinya)
- Setiap kepala dikenakan pajak. (Keluarga)

b). Sinekdok Totem Proparte
“Majas Pertautan yang menyebutkan keseluruhan tetapi hanya sebagian yang dimaksud”
Contoh:
- Indonesia kembali mempertahankan Piala Thomas. (Tim Bulu Tangkis)
- Jateng akan mempertahankan peringkatnya pada MTQ tingkat Nasional. (Tim MTQ Jateng)
3. Alusio
Alusio adalah “Majas Pertautan yang berupa penunjukkan secara tidak langsung atau sindiran tentrang suatu peristiwa, hal, tokoh berdasarkan ucapan umum (ungkapan, pantun, peribahasa, dll) yang adakalanya tidak diselesaikan”.
Contoh:
- Kalau tidak tahu, jangan diam. Malu bertanya………
- Biasanya kalau sudah bicara, Tong kosong…….. 
4. Majas Eufemisme
Eufemisme adalah majas kiasan halus sebagai pengganti ungkapan yang terasa kasar dan tidak menyenangkan. Eufemisme digunakan untuk menghindarkan diri dari sesuatu yang dianggap tabu atau menggantikan kata lain dengan maksud bersopan santun.
Contoh:
Orang itu memang bertukar akal. (Pengganti gila)
Kalau dalam hutan jangan menyebut-nyebut nenek. (Pengganti harimau)
Pemerintah telah mengadakan penyesuaian harga BBM. (Pengganti menaikkan)

D. Majas Perulangan

1. Majas Repetisi
Repitisi ialah majas yang berupa pengulangan kata atau kelompok kata yang sama, dengan maksud menarik perhatian atau lebih menegaskan.
Contoh :
Dengan modal ketekunan, kita akan meraih cita-cita. Oleh sebab itu, sekali lagi ketekunanlah yang perlu kalian tingkatkan.
2. Majas Anafora
Anafora ialah majas yang berupa pengulangan kata atau frase pada awal kalimat atau penggalan kalimat yang disusun secara berurutan.
Contoh :
Dengan giat belajar, kalian dapat mengambil jurusan yang diinginkan. Dengan giat belajar, nilai-nilai kalian akan memusakan. Dengan giat belajar, kalian dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.
3. Majas Pleonasme
Pleonasme ialah majas yang menjelaskan arti dari kata sebelumnya.
Contoh :
Ayo maju ke depan, saya melihat peristiwa itu dengan mata kepala sendiri.
Kata maju pada kalimat tersebut ditegaskan kembali dengan kata ke depan, padahal secara harfiah kata maju berarti bergerak ke arah depan.

Demikian informasi mengenai majas dan contohnya semoga bisa bermanfaat bagi sobat. Tiada hal yang lebih diharapkan jika artikel ini bs bermanfaat dan bisa mendatangkan pahala dan rejeki bagi kami. Artikel ini memiliki alamat URL di http://www.infokita.us/2014/10/majas-dan-contohnya-lengkap.html. Untuk info lengkap mengenai contoh-contoh puisi, pantun dan sebagainya bisa sobat lihat di kategori contoh. Terima kasih.



Related Posts

Subscribe Our Newsletter