Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen. Assalamualaikum sobat, setelah beberapa waktu itu kami membahas mengenai kumpulan cerita fabel pendek. Kali ini kami akan membahas unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen. Bagi yang belum mengetahui apa definisi cerpen, cerpen merupakan karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh. Karena cerpen merupakan cerita yang singkat, cerpen lebih banyak menggunakan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight yang lebih luas, lain halnya dengan cerita fiksi yang biasanya lebih panjang.
Melanjutkan mengenai pembahasan kita yaitu, Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen. Ada 2 unsur yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri yaitu, unsur-unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Penjelasan secara sederhananya unsur intrinsik merupakan kebalikan dari unsur ekstrinsik. Pengertian Unsur intrinsik cerpen itu sendiri adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam cerita pendek itu sendiri sehingga membentuk suatu cerita pendek. Unsur intrinsik pada sebuah cerita pendek atau cerpen biasanya terdiri dari tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, dan nilai (amanat). Penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik akan dijeaskan secara lengkap pada artikel di bawah ini.
Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen |
Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen saling berhubungan satu sama lain. Dalam sebuah cepren pasti akan terkandung kedua unsur tersebut. Setelah membahas unsur intrinsik cerpen secara singkat, sekarang kita akan membahas Unsur ekstrinsik pada cerpen. Pengertian unsur ekstrinsik pada sebuah cerita cerpen yaitu nilai-nilai yang terkandung pada cerita pendek itu sendiri. Nilai-nilai yang terkandung antara lain adalah nilai agama, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya.
Penjelasan mengenai Unsur-unsur intrinsik da ekstrinsik cerpen secara lengkap akan di ulas di bawh ini.
Unsur Intrinsik Cerpen :
1. Alur
Bagian-bagian dari alur:
Rangkaian tahapan-tahapan peristiwa yang
membentuk sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Loban dalam Aminuddin menjelaskan gerak tahapan-tahapan alur seperti halnya gelombang. Gelombang itu berawal dari eksposisi komplikasi atau intrik-intrik awal yang akan berkembang menjadi konflik, klimaks, relevasi atau penyingkatan tabir suatu problem, dan denoument atau penyelesaian yang membahagiakan, atau dapat disebut
sebagai catastrophe jika penyelesaian menyedihkan, ataupun solution jika
penyelesaian yang masih bersifat terbuka karena pembaca sendirilah yang
dipersilakan menyelesaikan melalui daya imajinasinya.
Bagian-bagian dari alur:
a. Tahap
penyituasian atau pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau
pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang
dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap
pemunculan konflik
Tahap awal munculnya konflik.
Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang
menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c. Tahap
klimaks
Konflik-konflik yang terjadi
atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang
biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d. Tahap
peleraian
Penyelesaian pada klimaks ,
ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar,
kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e. Tahap
penyelesaian
Konflik sdah
diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata
sedih.
2. Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada
pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan,
dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
2 metode yang digunakan:
a. Metode
analitik
Metode penokohan yang
memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misal, pemarah,
penakut, sombong, pemalu, keras kepala.
b. Metode
dramatik
Metode penokohan yang tidak
langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui:
1. Penggambaran
fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)
2. Penggambaran
melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain
3. Teknik
reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.
3. Latar
Latar merupakan keterangan
yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa pada sebuah
karya sastra
Jenis-jenis latar :
a. Latar
waktu
ü Keterangan
tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b. Latar
tempat
ü Keterangan
tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar
suasana
ü Latar
suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.
4. Sudut pandang
Posisi pengarang pada sebuah
cerita . Terdiri :
a. Sudut
pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti “aku” sebagai
pelaku utamanya.
b. Sudut
pandang orang ke dua
Menggunakan kata ganti “kamu”
sebagai pelaku utamanya.
c. Sudut
pandang orang ke tiga
Menggunakan kata ganti “ia,
dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
d. Sudut
pandang campuran
Menggunakan kata ganti “aku”
dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.
5. Tema
Gagasan utama/pikiran pokok.
Tema merupakan pokok
pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita
dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema
sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya
bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi
sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.
6. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan
pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa
harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
1. Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
2. Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.
3. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat.
Dari informasi unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen tersebut saya harap sobat bisa terbantu dan tiada hal lain yang lebih berharga yang saya harapkan kecuali pahala dari Alloh SWT dan Doa dari anda jika artikel tersebut bermanfaat untuk sobat dan yang lain. Terima kasih.